MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
ETIKA WIRAUSAHA
Disusun oleh:
Windi Sri Yuliani (1516140117)
Dosen Pembimbing :
Elman Johari, M.HI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
TAHUN AJARAN 2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya, saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Etika Wirausaha”.
Dalam
penulisan makalah ini saya banyak belajar dan mencari tahu apa yang ada di
dalam materi ini. Oleh karena itu, sya ingin mengucapkan terimakasih pada Allah
Swt yang telah memberikan saya kelancaran dalam penulisan makalah ini. Saya
sadar bahwa di dalam makalah ini tentu saja masih jauh dari kata sempurna, hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu,
saya sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat membnagun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, saya mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Bengkulu,
14 Juni 2017
Penulis
ETIKA
WIRAUSAHA
A.
Pendahuluan
Etika wirausaha merupakan ilmu
mengenai bagaimana tata cara seseorang pengusaha dalam berperilaku didalam
suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabaikan betapa pentingnya
etika didalam mendirikan suatu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan
yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya
didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimilki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika adalah suatu
studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai prilaku standar.
Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur,
saingan dan sebagainya. Orang-orang wirausahawan diharapkan bertindak etis
dalam berbagai aktivitasnya dalam masyarakat. Menjaga etika adalah suatu hal
yang sangat penting untuk melindungi reputasi perushaaan.masalah etika ini
selalu di hadapi oleh para menajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus
selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusaan yang etis tidak
dibentuk dalam waktu yang pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panajang.
Dan ini merupakan aset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusaan.
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan
etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara
rela dari semua anggota satu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu
mengembangkan etika (patokan atau rambu-rambu) yang menjamin kegiatan
kewiarausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi.
B. Etika Wirausaha
1. Pengertian Etika
Istilah etika diartikan sebagai
suatu perbuatan standar (standard of
conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan. Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan
etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau
norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah
ditetapkan dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat
memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif
lebih lama.
Dengan melaksanakan
etika yang benar, akan terjadi keseimbangan hubungan antara pengusaha dengan
masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Masing-masing pihak akan merasa dihargai dan dihormati. Kemudian, ada rasa
saling membutuhkan diantara mereka yang pada akhirnya menumbuhkan rasa saling
percaya sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang seperti yang
diinginkan.
Pengertian etika
adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Tata cara pada
masing-masing masyarakat tidaklah sama atau beragam bentuk. Hal ini disebabkan
beragamanya budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah.
Tata cara ini diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan manusia agar terbina
hubungan yang harmonis, saling menghargai satu sama lainnya.
Dititik dari
sejarahnya kata etika berasal dari bahasa prancis (etiquette), yang
berartikan kartu undangan. Pada saat itu raja-raja prancis sering mengundang
para tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum
persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara, antara lain waktu acara dan
pakaian yang harus dikenakan.
Dalam arti luas, etika
sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia
dengan masyarakat. Tingkah laku ini perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Hal ini disebabkan
norma-norma atau kebiasaan masyarakat di setiap daerah atau negara
berbeda-beda. Etika bertujuan agar norma-norma yang berlaku dijalankan sehingga
setiap undangan merasa dihargai, begitu pula dengan pengundangnya. Dengan
adanya etika suasana akrab akan terjalin. (Kasmir,2006,20-26)
Oleh karena itu, dalam
etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang
diatur dalam etika wirausaha secara umu adalah sebagai berikut:
a. Sikap dan perilaku seorang pengusaha
harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukkan seorang
pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau
acara-acara tertentu.
c. Cara berpakaian pengusaha juga harus
sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.
d. Cara berbicara seorang pengusaha juga
mencerminkan sopan, penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang
lain.
e. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat
menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau
norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah sebagai
berikut:
a. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap
jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai
pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak
akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
b. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanjung jawab
terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban
terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya
terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat,
dan pemerintah.
c. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati
janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian.
Sekali seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.
d. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin
dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal
waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
e. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati
hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal
di kemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha
apabila tidak diselesaikan segera.
f. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup
membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat
ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan
pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
g. Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang
mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang
menjunjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan
dihargai oleh berbagai pihak.
h. Mengejar prestasi(Alma
Buchari,2013,241-242)
Pengusaha yang sukses harus selalu
berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tunjuannya agar perusahaan dapat
terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus
ditingkatkan. Di samping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah
putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.
Etika yang dimiliki oleh masing-masing individu sebenarnya
merupakan perkembangan dari etika sejak dulu, yang dianut oleh dan disampaikan
kepada kita oleh orang tua, guru, pemimpin agama, dan lingkungan kita secara
keseluruhan. Jadi etika yang digunakan oleh orang bisnis tidak terlepas dari
sumber-sumber yang sama.
Definisi
lain menyatakan: Business ethics is about
building of trust between people and organizations, an absolutely essential
ingredient to conducting business successfully especially in the long term (Linda
klebe Trevino, 1995:290)
Etika bisnis menyangkut usaha
membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan, dan ini
merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka
panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha
lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji. Para pengusaha
semaksimal mungkin harus menghindarkan pertengkaran, apalagi yang akan
menyebabkan putus hubungan. Semua claim dari relasi sampai tingkat tertentu
harus dilayani dengan penuh toleransi.
C. Faktor yang Mempengaruhi Etika
Banyak
faktor yang berpengaruh terhdap perilaku etika, namun pada dasarnya ada tiga
faktor utama yaitu (Bovee et al 2004)
1)
Cultural Difference, sebagaimana
diketahui bahwa tiap daerah, memiliki kebiasaan sendiri-sendiri, lain negara
lain pila kebiasaannya. Penyogokan, komisi, titipan, amplop, upeti, dan sebagainya.
Tentu dipahami dalam bentuk yang berbeda ditiap daerah, ada yang membolehkan
ada yang melarang, ada yang mengharuskan. Ada pula dibuat kesepakatan, bahwa
dunia industri tidak dibenarkan menggunakan penyogokan sebagai alat meneroboskan
produknya ke suatu daerah, walaupun demikian sogok menyogok ini tidak kunjung
habis, dan sulit diberantas.
2)
Knowledge, orang-orang
yang mengetahui dan berada dalam jalur pengambil keputusan mencoba berusaha
tidak terlibat dalam masalah-masalah menyangkut masalah etika ini. Demikian
pula anda jika sudah mengetahui, bahwa perbuatan itu melanggar etika, maka
jangan mau melakukannya, karena hai ini melanggar kata hati anda dan anda akan
berhadapan dengan hukum.
3)
Organizational behavior, pondasi
kokoh dari sebuah etika bisnis, adalah iklim yang berlaku pada sebuah
organisasi. Ada organisasi yang betul-betul ketat menjaga etika, dan memberi
pelatihan pada karyawannya agar selalu menjaga etika. Perusahaan besar banyak
menerapkan kode etik ini, mereka membuat definisi, memberi contoh nilai-nilai
etik yang harus diikuti dalam pelaksanaan pekerjaan. Jika seorang manajer
mempunyai rasa etik yang lebih luhur akan tetapi karyawannya tidak memahami
tujuan perilaku etik ini, harus dibangun semacam komunitas yang baik dan terus
menerus dengan karyawan agar mereka memahami lebih baik tentang pentingnya
etika pada perusahaan.
Beberapa contoh
kode etik sebuah perusahaan seperti:
1.
Perusahaan
harus mengutamakan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan publik.
2.
Selalu
menjaga dan melestarikan lingkungan.
3.
Hindarkan
konflik yabg menjurus kepada kerusakan.
4.
Menolak
penyogokan dalam segala bentuknya.
5.
Pahami
teknologi dan aplikasinya .
6.
Senang
menerima kritik dan saran-saran.
7.
Perlakuan
sama pada setiap orang, tidak pandang etnis, ras, agama, cacat,dsb.
8.
Dan
berbagai bentuk kode etik lainnya, sesuai dengan bentuk dan jenis bisnis.
D.
Tujuan
dan Manfaat Etika Wirausaha
Etika
yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di
samping memiliki tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila
dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu
ingin dicapai oleh perusahaan:
1)
Untuk
persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi
pesahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan
masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
2)
Menyenangkan
orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita
ingin dihormati, kita harus menghormati orang lain . menyenangkan orang lain
berarti membuat orang menjadi suka dan puas atas pelayanan yang diberikan,
diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.
3)
Membujuk
pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang
seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara
dapat dilakukan perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya
adalah melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4)
Mempertahankan
pelanggan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada
mencari pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan
pelanggan lebih mudah karena mereka sudah merasakanproduk atau layanan yang
kita berikan. Artinya, mereka sudah mengenal kita lebih dahulu. Melalui
pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan karena
mereka sudah merasa puas atas layanan yang diberikan.
5)
Membina
dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.
Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana
akrab. Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.(kasmir,2013,26-28)
E.
Keuntungan
Menjaga Etika
Zimmerer
menyatakan ‘‘ one of the most common
misconceptions about business is the contradiction between ethics and
profits.’’
Orang masih saja memperdebatkan pendapat bahwa akan membawa
keberuntungan, atau pikiran jujur dan bohong jangan dibawa-bawa ke dalam
bisnis. Urusan bisnis jangan dicampur aduk dengan paham agama, business is business, Tuhan tidak ikut
dalam bisnis. Ini adalah pernyataan-pernyataan sesat dan menyesatkan. Perbuatan
bisnis adalah satu kegiatan manusia dalam memproduksi dan mendistribusikan
barang dan jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, ini adalah
termasuk kegiatan “ibadah” dalam islam. Jadi
kegiatan bisnis tidak terlepas dari ajaran agama dan kepercayaan kepada Allah
Tuhan yang Maha Esa Allah akan ikut dalam dua orang yang bersekutu, berkongsi.
Apabila dua orang bersepakat menjalankan bisnis, maka yang ketiga adalah Allah.
Apabila salah seorang meliciki atau mulai menipu yang lain, maka Allah akan
menarik diri, keluar dari persekutuan tersebut, sehingga persekutuan itu akan
pecah, berantakan, bubar. Ada tiga
tingkatan standar Etika:
1) The
law
2) The
policies and procedures of an organization
3) The
moral stance of the individual (Zimmerer,
1996:23)
Undang-undang dan berbagai peraturan mengatur masyarakat apa yang
boleh dan yang tidak boleh dilakukan dan memiliki sanksi yang jelas, ada
hukumnya. Sedangkan the policies and
procedures adalah aturan yang berlaku di dalah sebuah lembaga, menyangkut
aturan kerja, kompensasi, cara berpakaian dan sebagainya. The moral stance merupakan sikap atau perilaku individu bila
berhadapan dengan sesuatu dalam pergaulan yang tidak ada aturan formalnya.
Nilai-nilai moral ini diperolrh oleh seorang sejak dini dari keluarga, belajar
agama, belajar budi pekerti, sopan santun. Perilaku semacam ini dilatih dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dikatakan oleh Aristoteles : ‘‘ you get a good adult by techinga good
child to do the right thing.’’ (Zimmerer, 1996:23)
Apabila dilihat perilaku fundamental
yang berhubungan dengan etika dimasyarakat, dan berlaku sepanjang masa di semua
etnis adalah:
1)
Sopan
santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak mencuri.
2)
Integrity, memiliki
prinsip, hormat, jangan dua muka.
3)
Jaga
janji, bisa dipercaya bila berjanji, amanah, jangan mau menang sendiri.
4)
Fidelity, benar dan loyal
pada keluarga, teman, jangan menyembunyikan informasi yang tidak perlu
dirahasiakan.
5)
Fairness, berlaku fair,
dan terbuka komit pada kedamaian, jika salah jangan tetap bertahan, tapi cepat
mengakui kesalahan, perlakuan sama pada setiap orang, toleran.
6)
Caring for others, perhatian,
baik budi, ikut andil, menolong siapa yang memerlukan.
7)
Respect for others, menghormati
hak-hak orang lain, privacy, beri pertimbangan pada orang lain yang dianggap
berguna, jangan berprasangka.
8)
Responsible citizenship, patuh
pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, jika menjadi pemimpin harus
bersifat terbuka dan menolong.
9)
Pursuit of excellence, berbuatlah
yang terbaik disegala kegiatan, dalam pertemuan, tangung jawab, rajin, komit, tingkatkan
kompetensi dalam segala bidang, jangan mau menang sendiri.
10)
Accountability, bertanggung
jawab dalam segala perbuatan terutama dalam mengambil keputuan.(diringkas dari
Zimmerer 1996:28).
Untuk menjaga terlaksananya etika ini, maka didalam perusahaan
dapat dilakukan menyusun “credo”perusahaan.
Zimmerer menyatakan: A company credo
defines the values underlying the entire company and its ethical inssues. Kemudian dikembangkan kode etika didalam
perusahaan secara tertulis, tidak terlalu rinci tapi cukup memuat hal-hal yang
minimum saja seperti menyangkut tata sopan santun, keselamatan kerja,
kesehatan, konflik, kemananan, kerahasiaan, kegiatan politik dalam perusahaan,
melestarikan lingkungan dan sebagainya. Mendorong karyawan agar taat pada
peraturan, adakan pelatihan-pelatihan, umumkan jika ada kejanggalan atau
pelanggaran, ciptakan budaya perusahaan yang nyata diikuti atau dibiasakan
berlaku terus menerus.(Alma Buchari,2013,h.242-244)
F.
Sikap dan Perilaku Wirausaha
Sikap dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan
bagian penting dalam etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap
dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawan,
terutama karyawan di costomer service, sales, teller, dan satpam harus sesuai
dengan etika yang berlaku. Sikap dan tingkah laku menunjukkan kepribadian
karyawan suatu perusahaan. Sikap dan perilaku ini harus diberikan sama mutunya
kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.
Adapun sikap dan perilaku yang harus
dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan adalah sebagai berikut:
1)
Jujur
dalam bertindak dan bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seseorang karyawan dalam melayani
pelanggan. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak.
Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas layanan yang
diberikan.
2)
Rajin,
tepat waktu, dan tidak pemalas
Seorang karyawan dituntut rajin dan tepat waktu dalam bekerja
terutama dalam melayani pelanggan. Di samping itu, karyawan juga di tuntut
untuk cekatan dalam bekerja, pantang menyerah, selalu ingin tahu, dan tidak
mudah putus asa. Hal yang paling penting adalah hilangkan sifat pemalas bagi
seluruh karyawan.
3)
Selalu
murah senyum
Dalam menghadapi pelanggan atau tamu, seorang karyawan harus selalu
murah senyum. Jangan sekali-kali bersikap murung atau cemberut. Dengan senyum
kita mampu meruntukan hati pelanggan biasanya akan tersanjung dengan senyum
yang ditunjukkan oleh karyawan.
4)
Lemah
lembut dan ramah-tamah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu
hendaknya dengan suara yang lemah lembut dan sikap yang ramah-tamah. Sikap
seperti ini dapat menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan
dengan perusahaan.
5)
Sopan
santun dan hormat
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan hendaknya selalu
bersikap sopan dan hormat. Dengan demikian, pelanggan juga akan menghormati
pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.
6)
Selalu
ceria dan pandai bergaul
Sikap selalu ceria yang ditunjukkan karyawan dapat memecahkan
kekakuan yang ada. Sementara itu, sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan
pelanggan merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama sehingga segala
sesuatu berjalan lancar.
7)
Fleksibel
dan suka menolong pelanggan
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan pengertian
dan mau mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu
ada jalan keluarnya dengan cara yang fleksibel. Tidak ada maslah yang tidak
dapat diselesaikan asalkan mengikuti peraturan yang berlaku. Karyawan juga
diharapkan suka menolong pelanggan yang mengalami kesulitan sampai menemui
jalan keluarnya.
8)
Serius
dan memiliki rasa tanggung jawab
Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dang
sungguh-sungguh. Karyawan harus tabah dalam menghadapi pelanggan yang sulit
berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Selain serius, karyawan juga harus mampu
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sampai pelanggan merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan.
9)
Rasa
memiliki perusahaan yang tinggi
Seorang karyawan harus merasa memiliki perusahaan sebagai milik
sendiri. Rasa memiliki perusahaan yang tinggi akan memotivasi karyawan untuk
melayani pelanggan. Di samping itu, karyawan juga harus memiliki jiwa
pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan. (Kasmir,2013,h.28-30)
A. Kesimpulan
Kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki
etika dalam menjalankan usahanya, yaitu antara lain: sikap dan perilaku,
penampilan, cara berpakaian, cara berbicara dan gerak-gerik.
Dalam
etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: persahabatan dan pergaulan,
Menyenangkan orang lain, membujuk pelanggan, mempertahankan pelanggan, membina
dan menjaga hubungan, serta berusaha menarik pelanggan. Sikap dan perilaku yang
harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan etika
wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap rajin, tepat waktu, dan
tidak pemalas, selalu murah senyum, lemah lembut dan ramah tamah, sopan santun
dan hormat, selalu ceria dan pandai bergaul, fleksibel dan memiliki perusahaan
yang tinggi.
Beberapa
ci ri wirausahawan yang dikatakan berhasil yaitu: memliki visi dan tujuan yang
jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani
mengambil resiko, kerja keras, bertanggung jawab, komitmen pada berbagai pihak,
serta mengembangkan dan memelihara hubungan baikn dengan berbagai pihak.
B. Saran
Kegiatan
kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun
tidak tahu dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang
sukses, alangkah baiknya dipahami dan di aplikasikan etika dalam berwirausaha,
agar mudah dalam pencapaian tujuan perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kasmir, kewirausahaan, jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2006.
Kasmir, kewirausahaan, jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, cet. Ke8, 2013
Alma Buchari, kewirausahaan, Bandung:
ALFABETA, cv, cet. Ke-19, 2013
Alma Buchari, kewirausahaan, Bandung:
ALFABETA, cv, cet. ke-9, 2010
ntaps
BalasHapusSangat membantu Kak
BalasHapusLucky Club Casino Site - Lucky Club Live
BalasHapusLucky Club is a new online casino that offers great online casino games such as slots, blackjack, roulette, and video poker. Rating: 5 카지노사이트luckclub · Review by LuckyClub.org
The best casinos in Vegas - KLH
BalasHapusThe 광양 출장안마 best casinos 서산 출장안마 in Vegas. Discover the best casinos in 광양 출장마사지 Vegas, where 서울특별 출장안마 all our games are available to play at the 충청남도 출장안마 best of times. The Best
Saya ingin tahu apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan finansial Anda? Saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi Tn. Pedro Jerome (pedroloanss@gmail.com Whatsapp +393510140339) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk mendapatkan bantuan keuangan, jadi saya sangat yakin bahwa Tn. Pedro dapat membantu dengan layanan pinjaman suku bunga 2% kepada siapa pun di sini yang mencari pinjaman.
BalasHapusTerima kasih sekali lagi karena telah mengizinkan saya menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberi Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca Anda.
Jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat meminta maaf sebelumnya.
Salam Hormat Saya,
Anya Bennett.